Tweets
    Tips that have helped my Salaah…

    ammsaa:

    ammsaa:

    - Imagine the Ka’bah in front of you
    - Pray as if you can see Jannah and Jahannam
    - Standing for Salaah will make your standing on Yawmul Qiyamah easier
    - Pray as if it’s your last
    - Every time you say ‘Allahu Akbar’, it’s a reminder that Allah is Greater than anything that could occupy your thoughts
    - Stand for Salaah with fear and love of Allah, and hope in His Mercy
    - Remember that Allah is watching, and He knows that you’re trying

    Just a few more….
    - Really focus on the meanings of what you are saying (if you do not understand the words, look up the translations beforehand)
    - Prolong your sujood
    - Pause between each action (e.g. rising from ruku’)
    - Before Salaah, prepare your mind by reading Qur'an or doing dhikr
    - Make sure nothing is distracting you, such as your phone or needing to use the toilet
    - Concentrate during your wudhu
    - Remember that each word or action could be your last

    el-islamoe-dinie:

    Muslims life goals 🎈


    ((Yang belum saatnya))
    • <p> <b><p></b> <b><p></b> <b>A:</b> dengar kabar, bulan depan si fulanah akan menikah.. kamu sudah tahu, mas???<p/><b>B:</b> iyaa, sudah tahu..<p/><b>A:</b> sudah dapat undangannya?<p/><b>B:</b> belum, mas. Dengar kabarnya saja baru tadi pagi dari teman yang lain. Hmmm (menghela nafas panjang), pengen nangis rasanya, ketika mendengar kabar itu.<p/><b>A:</b> mengapa begitu?<p/><b>B:</b> entahlah. (tiba-tiba menangis). Afwan, kalau ana gak bisa kontrol emosi ini didepan antum ..<p/><b>A:</b> laa ba'sa, akh.<p/><b></b> Sambil tersenyum dan menepuk pundak si fulan B.<p/><b>A:</b> kita muraja'ah yuk biar perasaan antum lebih tenang...<p/><b></b> tanya si fulan A memecah keheningan. Namun, tangisan si fulan B semakin menjadi-jadi..<p/><b>A:</b> istighfar mas, tenanglah...<p/><b>B:</b> ana gak kuat akh, hati ini sesak sekali setelah mendengar si fulanah akan menikah.<p/><b>A:</b> Khair, Insya Allah. Akan ada banyak hikmah yang akan antum dapat setelah kejadian ini. Ishbir ya akhi.<p/><b></b> Susana kembali hening..<p/><b>A:</b> akh, apa salah kalau kita mengagumi seseorang itu??<p/><b>A:</b> enggak. Enggak salah..<p/><b>B:</b> lantas mengapa ana begitu kehilangan dia ketika ana mendengar dia akan menikah dengan ikhwan yang bisa dibilang dia sahabat dekat ana, akh...<p/><b>A:</b> antum yakin itu hanya perasaan kagum saja? Atau bermula dari kagum tiba-tiba antum suka dengan dia???<p/><b>B:</b> maksudnya???<p/><b>A:</b> rasa mengagumi itu lebih menyakitkan dari pada membenci sesuatu yang tidak kita sukai.. karna tumbuhnya cinta selalu diawali dengan kekaguman yang sederhana...<p/><b></b> si fulan B menggelengkan kepala tanda tidak mengerti.<p/><b>A:</b> kagum dan cinta itu bedanya tipis sekali, akh. kagum lebih sering disalah artikan oleh kita yang tidak mau mengakui bahwa sebenarnya kita sedang jatuh cinta padanya... karena rasa kagum itu sepeti sel. Yang bermula satu kemudian berkembang menjadi seribu dan akan berubah menjadi cinta dengan seiringnya waktu … coba tanyakan pada diri antum, apa yang ia rasakan kini. Kekaguman sajakah atau rasa cinta yang berubah menjadi nafsu ingin memilikinya??<p/><b></b> Si fulan B tertunduk diam dan membisu, airmatanya masih berderai dari kedua kelopak matanya.<p/><b>A:</b> Ya, akhi. Bertakwalah kepada Allah dengan sebaik-baik taqwa. Gantungkan setiap perasaan antum hanya pada-Nya. Mengapa wajah tampan antum harus basah karna menangisi seseorang yang hatinya bukan untuk antum?? Mengapa mata antum yang teduh itu harus sembab karna menangisi seseorang yang belum halal untuk antum miliki??? Mengapa antum menyiksa diri antum dengan menangisi sesuatu yang bukan menjadi milik antum saat ini???<p/><b>B:</b> Astaghfirullah. Lantas apa yang harus ana lakukan ya akhi. Nasehati ana, sadarkan ana tentang perasaan semu ini!<p/><b>A:</b> Mintalah ampunanan-Nya. Mintalah fatwa dari lubuk hati terkecil antum. Jika pada akhirnya, derita akan menjadi masa lalu. Mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, sedangkan ketegaran akan lebih indah dikenang pada saatnya nanti. Jika pada akhirnya, luka dan kecewa menjadi masa lalu. Mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, sedangkan ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama . Dan Jika pada akhirnya, kekaguman dan kecintaan akan menjadi masa lalu. Mengapa mesti diumbar sepuas jwa. Sedangkan menahan diri adalah lebih berharga. Sibuklah menata hati dan memperbaiki diri karna-Nya. Semata untuk-Nya, bukan untuk si fulanah A, B, C ataupun si fulanah yang lainnya. Biarlah, Allah yang akan melabuhkan urusan yang bukan menjadi wilayah manusia untuk turut andil. Sejatinya, jodoh kita tidak akan tertukar dengan siapaun juga. Jika Allah berkehendak maka tak ada yang tak mungkin.<p/><b></b> Jika diri ini menginginkan seseorang yang baik maka diri kita harus kita tuntut menjadi pribadi yang baik pula. Barangkali antum mungkin memang mencintainya tapi jangan sampai cinta itu melebihi cinta antum kepada-Nya. Sebab yang layak mendapatkan cinta antum adalah ia seorang wanita yang kelak akan ditakdirkan bersama antum, untuk menjadi istri antum. Jangan menyakitinya dengan cinta yang semu untuk saat ini.<p/><b></b> Dan demikianlah cinta, dapat membutakan seorang berilmu menjadi seorang yang lalai terhadap Rabb-Nya. Maka ketika diri mulai ditumbuhi benih-benih cinta, mintalah selalu kepada-Nya agar dilabuhkan pada hati yang tepat diwaktu yang tepat tanpa sedikitpun membuat-Nya cemburu. Perasaan suka itu fitrah, ia hadir sebagai nikmat sekaligus ujian bagi setiap hamba-Nya.<p/><b> cinta haqiqi:</b> <p/><b></b> > mencintai-Nya<p/><b></b> > mencintai apa yang dicintai-Nya<p/><b></b> > mencintai karna-Nya.<p/></p><p/><b></b> -selesai-<p/><b></b> Ibn Syams<p/></p><p/></p>

    roadtofalah:

    فَيُضِلُّ اللَّهُ مَن يَشَاءُ

    Allah sends astray whom He wills (14:4)

    وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ  

    and guides whom He wills. (14:4)

    يَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ

    He forgives whom He wills,  (5:18)

    وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۚ

    and He punishes whom He wills (5:18)

    أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ 

    He says to it, “Be,” and it is.  (36:82)


    We wonder why things go wrong 🤔
    🚗
    New car?
    Take a selfie.
    Put it on social media

    🏋
    Worked out at the gym?
    Take a selfie.
    Put it on social media

    🎂
    Family celebration?
    Take a selfie.
    Put it on social media.

    💼
    New job?
    Take a selfie.
    Put it on social media.

    👦
    Cute son/daughter?
    Take a selfie.
    Put it on social media

    🎓
    Just graduated?
    Take a selfie.
    Put it on social media

    🍲
    Nice meal?
    Take a selfie.
    Put it on social media.

    💍
    Got married?
    Take a selfie.
    Put it on social media.

    🕋
    Performed Hajj/Umrah?
    Take a selfie.
    Put it on social media.

    💇‍♂
    New look?
    Take a selfie.
    Put it on social media.

    👠
    New shoes?
    Take a selfie.
    Put it on social media


    Going on holiday?
    Take a selfie.
    Put it on social media


    Special talent?
    Take a selfie.
    Put it on social media


    New gadget?
    Take a selfie.
    Put it on social media

    All done?
    Then we wonder why things go wrong.

    In surah Al-Falaq, Allah the Almighty tells us to seek refuge with Allah from certain things including:

    _“And from the evil of the envier when he envies”_.
    وَمِن شَرِّ حاسِدٍ إذا حَسَد.
    (113:5)

    The Messenger صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم said:
    _‘the evil eye is real’_ (Sahih Muslim - 2188)

    A private life, is a safe life. Kill your ego!
    Stop sharing your life with the world.

    May Allah Almighty protect us all from the evil eye
    Ameen.



    mymodernmet:

    Photographer Spends Hours on Bridges to Capture Colorful Overhead Portraits of Street Vendors

    Theme Urban v3 by Max Davis